Lompat ke isi utama

May Day Rusuh, Ketua DPC PKB Pati Minta Pelaku Anarko Diproses Hukum

Pati, Jawa Tengah – Peringatan Hari Buruh Sedunia (May Day) pada 1 Mei 2025 di depan kantor Gubernur Jawa Tengah berubah menjadi ricuh. Sekelompok orang yang diduga kuat sebagai bagian dari gerakan anarko tiba-tiba membuat keributan dan merusak fasilitas umum. Padahal, sebelumnya para buruh dan organisasi lain sedang melakukan aksi damai untuk menyampaikan aspirasi mereka.

 

Kelompok yang berpakaian hitam-hitam dan menutupi wajah itu mulai mencoret-coret tembok dan fasilitas publik di sekitar kantor gubernur dengan tulisan-tulisan provokatif. Mereka juga membakar beberapa barang yang mereka bawa, sehingga membuat peserta aksi damai lainnya menjadi panik dan tegang. Polisi yang berjaga langsung bertindak cepat untuk mengamankan situasi dan membubarkan kelompok anarko tersebut.

 

Tindakan anarkis ini langsung mendapatkan kecaman keras dari berbagai pihak, terutama dari serikat buruh yang sejak awal berunjuk rasa dengan tertib. Mereka sangat menyesalkan aksi perusakan ini karena dianggap mencoreng perjuangan buruh dan mengalihkan perhatian dari isu-isu penting yang seharusnya dibahas di Hari Buruh. Perwakilan buruh menegaskan bahwa aksi anarkisme ini tidak ada hubungannya dengan tujuan dan harapan para pekerja.

 

Reaksi keras juga datang dari politisi. Ketua DPC PKB Kabupaten Pati, Bapak Bambang Susilo, dengan tegas mengutuk aksi anarko di depan kantor gubernur Jawa Tengah. Beliau mengatakan bahwa tindakan tersebut melanggar hukum dan merusak nilai-nilai demokrasi serta ketertiban umum.

"Kami sangat menyesalkan dan mengecam keras tindakan anarkis yang dilakukan oleh kelompok yang tidak bertanggung jawab ini. Seharusnya, May Day menjadi waktu bagi buruh untuk menyampaikan pendapat dengan damai dan membangun, bukan malah diwarnai dengan perusakan yang meresahkan. Kami mendesak pihak kepolisian untuk memproses para pelaku aksi anarko ini sesuai dengan hukum yang berlaku agar ada efek jera dan kejadian serupa tidak terulang kembali," tegas Bapak Bambang Susilo.

 

Polisi sendiri sudah bertindak dengan menembakkan meriam air dan gas air mata untuk membubarkan kelompok anarko yang melempari petugas dengan botol, batu, dan petasan, serta merusak barang-barang di sekitar lokasi. Polisi menegaskan bahwa mereka mendukung aksi damai, tetapi tidak akan membiarkan tindakan kekerasan dan perusakan.

 

Saat ini, polisi masih terus menyelidiki motif dan jaringan di balik aksi anarko ini. Beberapa saksi dan barang bukti sudah diamankan untuk membantu proses penyidikan. Diharapkan, dengan tindakan tegas dari pihak kepolisian sesuai dengan hukum yang berlaku, kejadian ini bisa menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk menjaga ketertiban dan menghargai kebebasan berpendapat yang dilakukan secara bertanggung jawab dan sesuai aturan yang berlaku.

 

(Humas Resta Pati)

Tambah komentar baru

Plain text

  • Tidak ada tag HTML yang diperbolehkan.
  • Baris dan paragraf baru akan dibuat otomatis.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.
logo polres pati