Sawah Banjir 3 Minggu, Puluhan Petani di Tondomulyo Gagal Tanam Lagi
Sekitar 50 petani di Desa Tondomulyo, Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati mengalami gagal tanam. Kondisi tersebut karena air hujan yang mengguyur pada Desember lalu membanjiri areal persawahan.
Salah satu petani di desa setempat meyebut setidaknya sekitar 20 hektare lahan pertanian harus ditanami ulang.
Banjir sudah 3 minggu, air sudah surut tapi tidak ada harapan lagi. Bibit padinya tidak bisa tumbuh,” kata Sunadi, Senin (4/1/2021).
Selain hujan, Sunadi menyebut debit air dari Sungai Silugonggo yang mengalir ke wilayah Desa Tondomulyo juga membuat volume air semakin tinggi.
Sedangkan got sawah Tondomulyo juga kurang dalam sehingga tidak maksimal mengalirkan air ke berbagai arah.
“Karena luapan sungai Juwana penuh itu masuk ke kampung, yang terdampak sekitar 50-an petani kayaknya,” kata Sunadi.
“Gorong-gorong kita tidak mampu menampung, pas banjir pertama kemarin airnya naik meluap. Ini sudah surut tapi belum semua, pematang masih tertutup,” imbuhnya.
Diketahui, gagal panen di Tondomulyo bulan ini bukan yang pertama kalinya. Akibat infrastruktur pertanian yang kurang memadai, setiap tahunnya para petani terancam menanam padi 2 kali per musim
Satu kali gagal tanam, 1 kotak lahan sawah bisa merugikan petani secara materiil sekitar Rp2 juta rupiah atau bila dikonversikan dalam satu hektar, petani bisa merugi Rp14 Juta Rupiah.
Ia berharap pemerintah dapat membuat tanggul di area Desa Tondomulyo agar air yang mengalir ke desanya dapat tertampung.
“Disini itu butuh tanggul permanen, ditembok sekiranya air tidak masuk sini,” harapnya.
Para petani rencananya akan kembali menanam setelah hari raya imlek atau pada bulan Februari 2021 mendatang setelah curah hujan mulai merendah. (*)
Komentar Berita